Selasa, 03 Maret 2020

Instalasi Debian Server

Debian server bisa dipasang pada PC Server atau bisa juga pada perangkat PC biasa. Sebagai uji coba kita juga bisa menginstallnya pada Virtual Machine sebelum mengaplikasikannya pada server sungguhan.

Pada tulisan ini saya mencoba melakukan praktek instalasi Debian Server pada VirtualBox menggunakan sistem operasi Windows 10.

Kamu bisa mendapatkan DVD instalasi Debian Server pada link berikut ini.

https://cdimage.debian.org/debian-cd/current/amd64/iso-dvd/

Catatan : Saya menggunakan Debian Server versi 10.3.0 64bit pada praktek ini. Jika kamu menggunakan versi yang lain mungkin caranya akan sedikit berbeda. Tetapi secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan masih sama beibeh.

Saya anggap kalian sudah berhasil menginstall VMware pada Windows ya, kalau belum silahkan cari caranya di Google. Gampang koq, jangan males!


  • Ada beberapa metode instalasi pada Debian Server, kamu bisa menggunakan Graphical Install yang lebih user-friendly. Tapi kali ini saya menggunakan opsi ke dua yaitu instalasi tanpa grafis. Pake teks biar keliatan kaya hacker gitu :D




  • Langkah selanjutnya adalah memilih bahasa, Silahkan pilih bahasa yang kamu pahami untuk proses instalasi, saya biasanya menggunakan bahasa Wakanda. Tapi karena tidak ada maka saya gunakan Bahasa Indonesia.




  • Kemudian adalah memilih Lokasi, pemilihan lokasi ini nantinya akan mempengaruhi zona waktu yang akan digunakan pada server, dan menentukan tempat tinggal, makanan kesukaan, pola tidur, bahkan rumah gebetan kamu ahayyyy!




  • Di dunia ini ada berbagai macam jenis tata letak keyboard. Ada model AZERTY, QWERTZ, atau keyboard yang menggunakan spesial karakter seperti Jepang, China, Korea, Arab, dll. Sementara yang kita kenal di Indonesia umumnya adalah keyboard QWERTY dengan layout US - International. Dalam hal ini maka saya memilih Inggris Amerika.



Setelah ini proses instalasi akan berjalan dengan sendirinya, kamu bisa bikin mie rebus, teh anget  atau bikin video tiktok sambil menunggu prosesnya selesai.

Hands down Lord Bowo!

  • Selanjutnya kita akan diminta untuk mengisi nama host. Dalam tes ini saya menggunakan nama debian-server.





  • Lalu isikan nama domain yang ingin kita gunakan pada server. Saya menggunakan nama saya sendiri dong nazwakotaviani.tkj





  • Kemudian kita diminta membuat kata sandi untuk bisa mengakses sebagai root. Sebagai contoh saya menggunakan '123' sebagai kata sandi. Masukan sekali lagi untuk verifikasi.




  • Lalu masukan nama lengkap yang nantinya akan berguna untuk mengirim surel atau keperluan lainnya.




  • Kemudian masukan nama yang akan digunakan sebagai username, sebaiknya singkat saja karena kita akan banyak menggunakan nama ini dalam konfigurasi server.




  • Masukan kata sandi untuk username yang baru kita buat tadi. Ini berbeda dengan kata sandi pada root akses. Tapi dalam contoh ini saya menyamakan kata sandinya. Masukan sekali lagi untuk verifikasi.




  • Atur zona waktu yang sesuai dengan tempat tinggalmu atau tempat di mana server tersebut berada.



Sistem akan melanjutkan proses instalasi dan kamu bisa melanjutkan makan mie rebus yang sudah dibuat tadi.


  • Selanjutnya adalah melakukan partisi harddisk. Pada contoh kali ini karena saya menggunakan VirtualBox dan tidak membutuhkan dual boot pada sistem, maka saya menggunakan seluruh harddisk. Dengan memilih pilihan pertama yaitu gunakan seluruh harddisk.





  • Jika kamu memiliki harddisk lain secara fisik maka kamu harus menentukan mana harddisk yang akan digunakan sebagai sistem operasi. Kebetulan dalam contoh ini hanya ada satu harddisk. 




  • Kita diberikan pilihan untuk menentukan pola partisi, saya menyarankan kamu memilih opsi pertama. Karena kamu masih pemula... iya kamuuu!




  • Setelah itu akan muncul informasi mengenai partisi yang akan digunakan. Pada tahap ini kalian bisa membatalkan jika ingin melakukan perubahan pada ukuran partisi. Tapi karena kalian pemula pasti ga ngerti dong, jadi terusin aja ga usah sok tau. Jangan nanya saya, karena saya juga ga tau.




  • Setelah itu akan muncul peringatan terakhir, pastikan kamu sudah yakin dengan pilihanmu. Karena ini akan menentukan kehidupanmu di kemudian hari. Setelah kamu menekan Enter maka seluruh data di dalam harddisk akan dihapus termasuk semua kenangan bersama mantan ... hiks...hiks...


Sistem akan melakukan format pada harddisk dan melanjutkan proses instalasi. Kamu bisa meneruskan minum teh anget yang mulai dingin dan lanjut bikin video TikTok lagi.


  • Selanjutnya kamu diminta untuk memasukan CD/DVD berikutnya untuk memindai (scan) paket-paket yang tersedia di dalamnya. Atau kamu bisa melewati dan melakukannya nanti. Setelah itu juga ada pilihan untuk melakukan pemindaian paket pada repository yang tersedia jika kamu memiliki koneksi internet. Hal ini juga bisa dilakukan nanti jika belum diperlukan.





  • Setelah itu kamu akan ditanya untuk mengikuti program survey penggunaan paket Debian yang pastinya kamu ga ngerti apa gunanya jadi lewati saja.


  • Pada Debian 10, sebenarnya kita tidak perlu lagi bersusah payah untuk melakukan instalasi web server atau yang lainnya. Bahkan juga tersedia pilihan Desktop Environment dalam bentuk grafis antarmuka yang bisa kita pilih sesuai dengan kemauan kita. Tapi karena kita akan belajar melakukan instalasi secara manual, maka saya tidak memilih fitur tersebut.




Sistem akan melanjutkan proses instalasi kembali (eet dah ga kelar-kelar) sementara kamu bisa duduk manis sambil menikmati kuah mie rebus yang udah dingin.

Selanjutnya adalah pemasangan bootloader. Tanpa bootloader kamu tidak bisa masuk ke dalam sistem operasi. Pilih saja Ya ga usah banyak nanya.


Kemudian pilih lokasi harddisk untuk menempatkan bootloader tersebut. Pada contoh ini saya hanya menggunakan satu harddisk. Maka kita pilih harddisk yang nampak di layar pada pilihan ke dua.


Yeaaaa... proses instalasi selesai. Sekarang kita akan melakukan reboot pada komputer server untuk melakukan berbagai konfigurasi. Jangan lupa keluarkan dulu DVD dari media instalasi ya?


Setelah proses reboot selesai, kita akan masuk ke dalam halaman login. Debian Server terbaru ternyata sudah menggunakan GUI gaesss, yang tentunya memudahkan kita untuk melakukan konfigurasi server nantinya.




Selamat belajar!!! :D